Sesungguhnya, saya adalah orang yang susah untuk keluar dari kepercayaan dan ritual-ritual yang masih dianut keluarga besar saya. Saat itu, saya mencoba untuk keluar sendiri tanpa bantuan orang lain. Pemahaman akan firman Tuhan yang diberikan oleh papa dan mama saya sangat sedikit sekali. Saya mengucap syukur ketika saya mendapat kesempatan mengikuti lokakarya “Pertemuan Budaya dan Firman”. Dari lokakarya ini, saya lebih memahami pentingnya meneliti segala sesuatu, memulai segala sesuatu, mengerjakan segala sesuatu dengan ayat-ayat firman Tuhan (Amsal 1:7).

Dari lokakarya ini, saya juga merasa diperlengkapi dengan berbagai senjata untuk melawan kuasa iblis. Saya juga akan bisa membantu orang lain yang punya masalah sama dengan saya yang susah melepaskan kepercayaan lama. Dan yang pasti, saya merasa semakin dekat dengan Tuhan, Juru Selamat saya. Semoga ke depan, banyak orang yang lebih dekat kepada Tuhan melalui pelayanan kita bersama. (Ibu Penatua Esra Banti-Penolong Bahasa Napu)