Ketika Firman Tuhan Menemukan Jalannya

Tidak semua perjalanan dimulai dari jalan besar. Beberapa justru dimulai dari jalan setapak yang dibuka bersama, dengan doa, kerja keras, dan hati yang saling percaya.

Dedikasi Kitab Lukas dalam tiga bahasa (Sa’ban, Lengilo, dan Merap), bukan sekedar perayaan selesainya proses panjang penerjemahan. Ini adalah buah dari kolaborasi banyak tangan dan hati. Di balik setiap ayat yang kini bisa dibaca dalam bahasa hati, ada tim penerjemah dan penutur bahasa asli yang bekerja berdampingan, ada fasilitator yang dengan tekun mendampingi prosesnya, ada konsultan yang setia membimbing & memastikan kualitas serta kesetiaan teks terhadap makna asli Alkitab, ada admin yang sabar mengurus kebutuhan tim, ada pimpinan gugus yang menjaga ritme pelayanan lapangan, dan ada komunitas serta gereja lokal yang membuka pintu, ruang, dan waktu mereka. Bahkan ketika darat tak lagi bisa dijangkau, sayap pesawat dari MAF ikut terlibat, membawa Firman melewati batas-batas geografis.

Ini bukan pekerjaan satu orang. Ini adalah karya bersama. Mulai dari tanggal 19 Mei hingga 26 Mei 2025, di tiga titik perayaan yang terletak jauh di Kalimantan Utara, kita menyaksikan sesuatu yang lebih dari seremoni. Kita melihat janji Tuhan digenapi. Firman itu kini bisa didengar, dibaca, dan direnungkan dalam bahasa yang dekat di hati tiga komunitas.