Kartidaya dan beberapa organisasi penerjemahan serta gereja lokal merupakan aliansi dari Wycliffe Global Alliance. Salah satu organisasi penerjemahan Alkitab yang juga merupakan aliansi dari Wycliffe Global Alliance adalah Gereja Protestan Maluku (GPM) yang membawahi Badan Penerjemahan Alkitab (BPA). Kami, lembaga/gereja yang bergabung dalam aliansi Wycliffe berkomitmen saling berbagi dan melengkapi, seperti yang terjadi dalam hubungan kerja sama antara Kartidaya dan BPA-GPM berikut ini.
Satu kali, Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas mengadakan pertemuan dengan tim Kartidaya untuk membahas bagaimana bisa bekerja sama dengan lebih baik lagi. GPM rindu ada jemaat dan para hamba Tuhan yang bisa dikembangkan kapasitasnya guna memenuhi kebutuhan penerjemahan Alkitab di kepulauan Maluku. Itu sebabnya, BPA menghubungi Kartidaya untuk menolong melatih mempersiapkan tim BPA-GPM melakukan survei guna menerjemahkan bahasa-bahasa lokal yang ada dalam wilayah pelayanan GPM.
Pelatihan mengenai survei bahasa akhirnya dilaksanakan di kantor BPA oleh Pdt. Tanti selaku wakil direktur lapangan yang memang memiliki kapasitas untuk memberikan pelatihan dan mementor para pemula.
Mereka yang dilatih adalah: Pdt. Telly Pesurnay, Pdt. Chicha Herwendy, Kristiani Darmau, Katrin Roof, Dian Talapessy, George Aponno, dan Bella Soplanit.
Sebagaimana pendeta para pemula, awalnya peserta kurang percaya diri untuk melakukan survei dan membuat laporan karena merasa tidak memiliki pengalaman apa pun, tetapi ketika mereka sudah mengalami secara langsung, semua merasa senang karena bukan hanya mendapatkan pengalaman, tetapi juga mendapatkan banyak informasi yang berguna.
“Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari tim yang dilatih oleh Kartidaya sebab saya bukan hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga diberi kesempatan untuk melakukan survei di daerah Seram Utara, jemaat Wahai yang didampingi langsung oleh Tim Kartidaya,” ungkap Pdt. Telly yang selama ini bertugas sebagai bagian administrasi di kantor BPA.
Bagi Kartidaya, mengembalikan kapasitas orang-orang lokal bukan sekadar agar mereka dapat mandiri, tetapi kelak mereka juga dapat memberkati suku-suku lain yang memerlukan keahlian yang mereka miliki. Ini tentang bagaimana diberkati untuk menjadi berkat.
“Kiranya kerja sama dan GPM bisa terus berkembang menjadi lembaga mitra yang saling menopang dalam proses penerjemahan supaya ada banyak bahasa di wilayah pelayanan GPM yang bisa diterjemahkan.”
Demikian Pdt. Telly menyampaikan harapannya.