Proses penerjemahan cerita-cerita Alkitab dalam bentuk lisan ke dalam bahasa Tata dan Jaule* membawa tim Gugus Tadulako pada sebuah perjalanan panjang, bukan hanya secara teknis, tapi juga secara hati. Setiap kalimat kini bisa didengar dalam bahasa hati lahir dari kerja bersama yang dilakukan dengan kesungguhan dan ketekunan.

Perayaan mendedikasikan cerita Alkitab lisan kepada komunitas setempat, yang berlangsung pada 6 & 10 Juni 2025 lalu menjadi tanda syukur atas karya bersama ini. Di dua titik perayaan, masyarakat lokal, gereja, dan perwakilan tim penerjemahan hadir menyaksikan bagaimana Firman Tuhan akhirnya bisa didengar dalam bahasa mereka sendiri.

Salah satu momen yang paling membekas terjadi saat audio cerita Alkitab dalam bahasa Lauje diputar. Ruangan mendadak hening, Firman itu terasa dekat—terlalu dekat hingga tak ada kata yang keluar, hanya air mata. Itulah saat ketika mereka sadar: Tuhan sedang berbicara, dan kali ini, dalam bahasa mereka sendiri.

Dedikasi ini bukanlah akhir dari pekerjaan, tetapi awal dari bagaimana Firman itu akan terus hidup dalam komunitas. Di balik audio yang diputar, ada penerjemah lokal, fasilitator, konsultan, admin dan gereja yang saling bekerja sama. Mereka bukan hanya menyampaikan cerita, tetapi menghadirkan kasih Allah yang nyata. Sebab, sebelum cerita-cerita diperdengarkan, Firman itu sudah lebih dulu dihidupi oleh mereka yang melayani.

*) pseudonym