Salah satu langkah penting dalam penerjemahan Alkitab adalah menentukan ortografi (sistem penulisan yang menggambarkan bunyi suatu bahasa). Tanpa ortografi yang tepat, masyarakat tidak dapat membaca atau menulis dalam bahasanya sendiri, apalagi menikmati Firman Tuhan dalam bahasa hati mereka.

Pada bulan Oktober, Kartidaya dipimpin oleh Rita Nasution bersama tim penerjemah dari berbagai daerah mengikuti lokakarya ortografi di Gugus Baselo. Dalam kegiatan ini, para peserta belajar menemukan sistem tulisan yang paling sesuai untuk bahasa mereka. Proses ini tidak mudah, tetapi menjadi tonggak penting sebelum penerjemahan dimulai secara tertulis.

Ada rasa syukur yang besar karena komunitas setempat kini memiliki dasar yang kuat untuk melangkah lebih jauh. Melalui ortografi, mereka tidak hanya belajar menulis, tetapi juga membuka jalan bagi generasi berikutnya untuk mengenal Tuhan lewat bahasa mereka sendiri.

Harapannya, hasil dari lokakarya ini menjadi benih yang terus tumbuh, menumbuhkan cinta pada bahasa dan budaya sendiri, memperkuat identitas, dan membawa terang Firman Tuhan ke setiap hati yang membacanya.