“Speechless, sulit berkata-kata.” Demikianlah reaksi salah satu hamba Tuhan dari GKI Stadion Semarang ketika mengadakan kunjungan secara virtual ke Gugus Arui yang melayani 6 bahasa di Kalimantan Utara.

Bahkan, beberapa orang peserta tidak dapat menahan keharumannya melihat bagaimana para misionaris lokal (tenaga Kartidaya) menolong para penerjemah lokal untuk melakukan pemeriksaan dengan konsultan, membuat video singkat untuk penggunaan firman Tuhan, terlebih ketika menyaksikan misionaris ini pergi ke desa menerjang aliran sungai yang deras dan bahkan rela digigit lintah di beberapa tempat.

Mission trip merupakan salah satu program yang selalu kami canangkan setiap tahun. Namun, dalam keadaan biasa tanpa pandemi, sulit sekali bagi kami untuk melaksanakan mission trip karena mereka yang hadir biasanya adalah para pekerja kantor yang tidak memungkinkan untuk meminta cuti lama. Namun, luar biasanya Tuhan dalam masa pandemi ini, beberapa rombongan dari gereja dan mitra dapat melihat bagaimana proses penerjemahan dilaksanakan. Dan, mereka tetap merasa diberkati.

Bahkan, melalui virtual mission trip ini, salah satu orang peserta yang saat itu tinggal menunggu wisuda S2 dari salah satu sekolah teologia di Amerika pada akhirnya terbeban untuk menjadi relawan eksegese untuk memuat tim-tim penerjemah.

Ini membuktikan bahwa dunia dan fasilitas boleh terbatas, tetapi kuasa Tuhan tidak terbatas.